
Dalam membina rumah tangga, tentu ada masa di mana perbedaan pendapat terjadi beserta memicu pertengkaran. Ketika bertengkar dengan suami, rasanya hari kamu runyam seketika, segalanya jadi gelap dan menyesakkan.
Namun, perlu saudara ketahui bahwa pertengkaran dapat menumbuhkan rasa cinta yang semakin dalam. Macam mana caranya? Ketika bertengkar, janganlah mengeluarkan pernyataan yang bisa membuat suami anda tambah meradang, semacam penjelasan berikut ini.
1. “kamu kerap pulang larut malam sampai tidak sempat bercinta denganku lagi!”
Hindari kata-kata seperti “kerap” dan “tidak akan” dalam berselisih paham dengan suami. Memakai kata-kata yang demikian membikin lawan bicara mengambil sikap defensif, tak peduli seberapa lebih dari satu waktu yang dihabiskannya di luar rumah atau seberapa jarangnya engkau berdua bercinta.
Sebaliknya, kamu dapat berupaya menggunakan kalimat semacam, “Aku rasa belakangan ini kamu sering di luar rumah beserta pulang saat aku sudah bobok, kita tak lagi seintim dulu,”.
2. “Oh, aku tahu. Aku adalah istri terburuk di dunia. Bersamaku tentu terasa menyiksa.”
Meskipun kamu punya kebiasaan mengeluarkan kalimat sarkastik saat bertengkar, cobalah berlatih mengurangi hal buruk ini. Sebab, kata-kata sarkastik dapat merusak ketulusan kamu. Jadi, bukannya meredakan ketegangan, ini malah membikin suami menyadari apa yang terjadi merupakan bukan masalah besar. Engkau hanya akan merasakan pahit dan menyakitkan.
3. “Reaksimu berlebihan.”
jika tentulah faktanya suami melontarkan reaksi berlebihan, simpanlah dalam diri sendiri. Selama bertengkar, bagus saudara maupun suami, harus merasa cukup aman secara emosional buat mengungkapkan apa saja yang meresahkan dalam hati.
Ingatlah, meskipun suami anda salah, apapun yang dirasakannya penting bersama harus dihormati. Memaklumi perasannya akan membikin suami merasa lebih dekat dengan saudara, apalagi saat ia merasa gugup beserta di dalam hatinya ia merasa konyol.
4. Menangis meratap
Menangis dalam pertengkaran dapat membikin hati dan pikiran engkau lebih lega beserta nyaman. Namun, bila tangisan saudara semakin menjadi-jadi beserta lebih parah, ini artinya engkau bersama suami sebaiknya mengerjakan gencatan senjata alias menghentikan pembicaraan sampai kamu merasa lebih tenang. Berdebat akan terasa rumit jika emosi saudara sedang naik turun.